Telah ku tulis, pada secarik kertas ini...
Sebuah goresan, garis-garis cintaku padamu
Bentangan rindu, lingkaran hati
Berpaut pada noktah ketidakpastian
Dan akupun sadar
Tak semua garis dapat bertemu
Tak semua rindu dapat bersatu
Tak semua cinta dapat bersua
Dalam sebuah paruh waktuku
Jiwaku terkulai menunggumu
Yang kian pudar di pendar kabut tua
Namun aku hanya tersenyum
Karena hakikat sujud adalah cinta
Dan cinta yang tulus, tumbuh dari dasar hati
Begitu pula cintaku padamu
Yang tumbuh dari hati nurani
Yang sesungguhnya, yang nyata
Yang akan selalu tercipta untukmu
Sampai kapanpun, walau harus bersabar
Karena disini, kukan selalu mencintaimu
Walau jarak memisahkan kita.
Sebuah goresan, garis-garis cintaku padamu
Bentangan rindu, lingkaran hati
Berpaut pada noktah ketidakpastian
Dan akupun sadar
Tak semua garis dapat bertemu
Tak semua rindu dapat bersatu
Tak semua cinta dapat bersua
Dalam sebuah paruh waktuku
Jiwaku terkulai menunggumu
Yang kian pudar di pendar kabut tua
Namun aku hanya tersenyum
Karena hakikat sujud adalah cinta
Dan cinta yang tulus, tumbuh dari dasar hati
Begitu pula cintaku padamu
Yang tumbuh dari hati nurani
Yang sesungguhnya, yang nyata
Yang akan selalu tercipta untukmu
Sampai kapanpun, walau harus bersabar
Karena disini, kukan selalu mencintaimu
Walau jarak memisahkan kita.
”Memory 04 Maret 07”
Malam... Bila ku pandang bulan
Yang ku bayangkan hanyalah wajahmu
Pagi..... Ketika bunga-bunga berkembang
Yang ku ingat hanyalah dirimu
Embun kemilauan, bagaikan tawamu yang renyah
Entah mengapa
Di hati ini sulit mengungkapkan
Sepi dalam hati, bisu dalam kata
Dalam setiap waktuku
Ku selalu menanti kehadiranmu
Namun semua itu kusadari
Bahwa kau hanya bayangan yang membawa kerinduan
Walau ku tak tau wajahmu
Namun di hati ini telah yakin....
Bahwa hanya dirimulah....
Yang kini ku harapkan!!!!
Engkau yang ku sayang....
Mungkinkan akan hanya....
Ada dalam sebuah penantia???
Yang ku bayangkan hanyalah wajahmu
Pagi..... Ketika bunga-bunga berkembang
Yang ku ingat hanyalah dirimu
Embun kemilauan, bagaikan tawamu yang renyah
Entah mengapa
Di hati ini sulit mengungkapkan
Sepi dalam hati, bisu dalam kata
Dalam setiap waktuku
Ku selalu menanti kehadiranmu
Namun semua itu kusadari
Bahwa kau hanya bayangan yang membawa kerinduan
Walau ku tak tau wajahmu
Namun di hati ini telah yakin....
Bahwa hanya dirimulah....
Yang kini ku harapkan!!!!
Engkau yang ku sayang....
Mungkinkan akan hanya....
Ada dalam sebuah penantia???
”Memory 05 Maret 07”
Surya tenggelam, di balik tebing salju
Sungai pun menangis, karena sang mawar bersedih
Lalu jatuh menyelimuti tanah, dalam jaring yang sesal
Dan menatap hingga layu....
Ketika cinta berubah asa yang tersisa hanya serpihan jiwa
Jiwa yang terguncang dalam badai
Yang membuat kekosongan dan hampa
Yang menyimpan sejuta derita
Yang kian silam, membeku dalam kesunyian
Kemudian, suara desir angina menghembus
Menuliskan nama seseorang di atas awan yang putih
Sampai kau dating membawa cahaya
Cahaya kemulyaan hatimu, telah menyembuhkanku
Dari hati ini, yang penuh duka dan lara….
Namun, akankah mungkin
Engkau bias menjadi miliku
Menjadi cahaya, dalam setiap waktuku
Yang mampu menutup
Gelapnya kenangan lalu
Namun, hanya putaran waktulah
Yang akan merubahnya.
Sungai pun menangis, karena sang mawar bersedih
Lalu jatuh menyelimuti tanah, dalam jaring yang sesal
Dan menatap hingga layu....
Ketika cinta berubah asa yang tersisa hanya serpihan jiwa
Jiwa yang terguncang dalam badai
Yang membuat kekosongan dan hampa
Yang menyimpan sejuta derita
Yang kian silam, membeku dalam kesunyian
Kemudian, suara desir angina menghembus
Menuliskan nama seseorang di atas awan yang putih
Sampai kau dating membawa cahaya
Cahaya kemulyaan hatimu, telah menyembuhkanku
Dari hati ini, yang penuh duka dan lara….
Namun, akankah mungkin
Engkau bias menjadi miliku
Menjadi cahaya, dalam setiap waktuku
Yang mampu menutup
Gelapnya kenangan lalu
Namun, hanya putaran waktulah
Yang akan merubahnya.
”Memory 05 Maret 07”
Malam demi malam semakin sepi
Selalu ku lalui dalam kesendirian
Dinginnya malam membuatku termenung
Terkurung dalam detak lamunan tak tentu
Membayangkan selengkung wajahmu
Hadir di setiap lamunanku
Kadang ku selalu membayangkan kau dating
Kau peluk membahagiakanku
Menghilangkan segala keresahan jiwa
Tersenyum dalam kelembutan wangi bunga
Dekaplah selalu fotoku dalam pelukmu
Hangatkan jiwaku dalam rindumu
Tidurkan aku dalam hangat asmaramu
Karena, hanyalah kepadamu
Ku mengharapkan tetesan asmara
Dan ku kan serahkan segala cinta
Segala kasih sayang yang aku miliki
Segla rindu yang aku punyai
Karena, hanya engkaulah
Satu-satunya kekasih dalam hatiku
Selalu ku lalui dalam kesendirian
Dinginnya malam membuatku termenung
Terkurung dalam detak lamunan tak tentu
Membayangkan selengkung wajahmu
Hadir di setiap lamunanku
Kadang ku selalu membayangkan kau dating
Kau peluk membahagiakanku
Menghilangkan segala keresahan jiwa
Tersenyum dalam kelembutan wangi bunga
Dekaplah selalu fotoku dalam pelukmu
Hangatkan jiwaku dalam rindumu
Tidurkan aku dalam hangat asmaramu
Karena, hanyalah kepadamu
Ku mengharapkan tetesan asmara
Dan ku kan serahkan segala cinta
Segala kasih sayang yang aku miliki
Segla rindu yang aku punyai
Karena, hanya engkaulah
Satu-satunya kekasih dalam hatiku
”Memory 06 Maret 07”
Empat Puisi di atas di buat dalam waktu tiga hari khusus oleh seseorang yang pernah masuk dalam kehidupanku dan dia persembahkan puisi tersebut untukku, semoga puisi tersebut suatu saat bisa di baca oleh dia dan semoga dia bisa mengingat kenangan-kenangan kita di masa yang lalu. Tanks for "T"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar